Tingkat Pengetahuan Ibu Mengenai Keputihan di Praktek (kode140)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar  Belakang
     Kesehatan merupakan hak dasar yang dimiliki manusia dan menentukan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia, disamping itu juga merupakan karya Tuhan yang perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya serta dilindungi dari ancaman yang merugikan. Derajat kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor : lingkungan, perilaku kesehatan dan keturunan, perilaku sehat adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, serta berperan aktif dalam gerakan masyarakat (Depkes, 2002).
     Kesehatan reproduksi dikalangan wanita harus memperoleh perhatian yang sarius salah satunya adalah keputihan yaitu masalah yang berhubungan dengan organ seksual wanita. Keputihan biasanya disebabkan oleh jamur atau virus bakteri dan tentu saja masalah ini amat mengganggu penderita. Karena biasanya wanita akan mengeluarkan aroma yang tidak sedap dari organ intinya selain juga merasa gatal yang sering mengganggu. (Sarwono, 2007).
     Sering kali wanita merasa mampu mengenali sendiri bahwa sedang menderita keputihan tanpa merasa perlu memeriksakan diri kedokter. Akan  tetapi apabila wanita merasa terganggu dirinya, berganti celana beberapa kali sehari, lebih-lebih bila keputihan itu disertai rasa gatal dan nyeri, vagina kemerahan dan lendir berubah warna maka yang dihadapi itu adalah suatu keadaan patologis yang perlu pemeriksaan 4 penanganan yang seksama.
     Tetapi apabila lendir berwarna bening, tidak gatal dan tidak berbau, terjadi hanya pada masa subur yaitu kurang lebih 12-14 hari setelah menstruasi, setelah berhubungan seksual ini merupakan keputihan yang fisiologis. dan untuk mengatasi keputihan tentu saran pertama adalah dengan menjaga kesehatan dan kebersihan di daerah vagina. (Derek Llewellyn, 2005)
     Keputihan juga bisa terjadi tanda awal dari penyakit yang lebih berat. dari vaginal candidiasis, gonorrhea, chlanydc, kemandulan hingga kanker. Keputihan yang tidak segera diobati akan menimbulkan komplikasi penyakit radang panggul yang berlarut-larut dan dapat menyebabkan kemandulan (infertilitas) karena kerusakan dan tersumbatnya saluran telur.
     Data penelitian tentang penelitian kesehatan reproduksi wanita menunjukkan 75% wanita didunia pasti menderita keputihan paling tidak sekali seumur hidup dan 45% diantaranya bisa mengalami sebanyak dua kali atau lebih (Pribakti B, 2010)
     Keputihan adalah gejala awal dari kanker mulut rahim, dimana sedikitnya 231.000 wanita diseluruh dunia meninggal akibat kanker leher rahim, dan dari jumlah itu 50% jumlah akan meninggak (Pdf. tpociid).
     Penyebab lain dari keputihan adalah penggunaan pakaian ketat dan atau celana terbuat dari bahan sintersis. Apalagi jika dibiarkan dalam keadaan basah, misalnya pakaian yang dipakai setelah berolah raga akan mengundang pertumbuhan jamur, begitu juga dengan penggunaan spray dan deodoran genitalia harus diwaspadai karena rentan mengubah keamanan vagina. Setelah itu kelelahan dan stress juga bisa memicu keputihan.
     Berdasarkan latar belakang diatas, masih banyak ibu-ibu yang tidak mengetahui tentang keputihan dan bagaimana cara menanganinya. Hal itulah yang membuat penulis merasa tertatik untuk melakukan penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu Mengenai Keputihan di Praktek

1.2.    Perumusan Masalah
     Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat pengetahuan Ibu Mengenai Keputihan di Praktek Juli ”

1.3.    Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang keputihan di Praktek .
1.3.2. Tujuan Khusus
1.    Untuk mengetahui pengetahuan ibu mengenai keputihan di Praktek berdasarkan umur.
2.    Untuk mengetahui pengetahuan ibu mengenai keputihan di Praktek berdasarkan pendidikan.
3.    Untuk mengetahui pengetahuan ibu mengenai keputihan di Praktek berdasarkan sumber informasi.
4.    Untuk mengetahui pengetahuan ibu mengenai keputihan di Praktek berdasarkan lingkungan.

1.4.    Manfaat Penelitian
1.    Bagi Peneliti
Meningkatkan pengetahuan dan menerapkan ilmu yang telah didapatkan di perkuliahan selama proses belajar-mengajar.
2.    Bagi Ibu
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu, khususnya tentang keputihan.
3.    Bagi Pembaca
Menambah ilmu penghetahuan dan wawasan bagi pembaca khususnya tentang keputihan.

silahkan downlod KTI Skripsi dengan judul
https://sites.google.com/site/androskripsi/KTI%20Skripsi%20kode140.zip?attredirects=0&d=1