Gambaran tentang Penderita TB Paru di Puskesmas (kode068)

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang Masalah  
Hipertensi atau tekanan darah tinggi termasuk penyakit dengan prevalensi terbesar di seluruh dunia. Kondisi ini menjadi tantangan dalam kesehatan masyarakat, karena tingginya morbiditas dan mortalitas, serta biaya yang harus dikeluarkan pasien. Selama beberapa dekade, walaupun telah dilakukan berbagai penelitian, pelatihan serta edukasi pada masyarakat dan dokter, prevalensi penyakit ini tetap meningkat. Hal ini dikarenakan, belum ada perubahan yang berarti dari gaya hidup di masyarakat saat ini.14
Berdasarkan laporan WHO dan CDC (2002), diperkirakan penderita hipertensi di seluruh dunia berjumlah 600 juta orang, dengan 3 juta kematian setiap tahun. Di Amerika diperkirakan 1 dari 4 orang dewasa menderita hipertensi, dan stroke merupakan masalah utama. Oleh sebab itu, Amerika telah mengharuskan penduduk yang berusia di atas 20 tahun untuk memeriksakan tekanan darahnya minimal 1 kali dalam 2 tahun. 13,15
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga RI tahun 2001, data Pola Penyebab Kematian Umum di Indonesia, penyakit jantung dan pembuluh darah dianggap sebagai pembunuh no 1 di Indonesia.  Hasil survey juga menunjukkan bahwa perempuan lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan pria. 3,9
Di Indonesia, menurut Prof. dr. Syakib Bakri, Sp. PD-KGH dari Universitas Hasanudin dari hasil wawancara tahun 2008, Makassar, secara umum pada orang dewasa di atas 20 tahun, prevalensinya adalah sekitar 15-20%. Tetapi berdasarkan  prevalensi perkelompok usia, semakin tua usia, semakin besar risiko hipertensi. Sehingga prevalensi di atas usia 70 tahun itu sekitar 70 %, di atas 60 tahun 50% dan di atas 40 tahun 30%.14
Faktor risiko hipertensi meliputi faktor genetik, karakteristik individu seperti umur, jenis kelamin dan ras, serta faktor lain seperti asupan natrium, obesitas dan stress. Faktor lingkungan sosiodemografi seperti sosial ekonomi, dan penuaan populasi juga berperan penting terhadap kejadian hipertensi melalui mekanisme pola diet, aktifitas fisik, stress, dan akses pelayanan kesehatan. 15
Penelitian menunjukkan bahwa sampai saat ini hipertensi masih under diagnosis, under treatment, dan belum tercapai pengendalian tekanan darah yang optimal pada penderita yang diberi terapi. Hipertensi disebut juga sebagai silent disease karena tidak menunjukkan gejala; sekitar 32% penderita hipertensi tidak menyadari bahwa mereka mengalami hipertensi. Hipertensi memiliki potensi untuk menimbulkan masalah kesehatan yang lebih besar. Hipertensi dapat dicegah jika faktor-faktor resikonya lebih awal dikendalikan. Pendeteksian dini dan kepatuhan minum obat bagi penderita hipertensi adalah kunci untuk mengendalikan hipertensi.5,9
Untuk Puskesmas sendiri, menurut laporan tahun hipertensi masuk ke dalam kelompok sepuluh penyakit terbanyak. Hipertensi berada di urutan ke tujuh dengan presentasi sebesar 3,6% dari 7721 angka kesakitan yang ada di puskesmas ini.11
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi penyakit hipertensi di Puskesmas , Periode Januari – Desember .

1.2.    Rumusan Masalah
Pengendalian terhadap faktor resiko hipertensi dan kepatuhan pengobatan merupakan sentral dari pengendalian kasus hipertensi dan pencegahan terhadap komplikasi yang berkelanjutan. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian yang dilakukan di Puskesmas , Kec. ini dilakukan untuk mengetahui :
1)    Bagaimanakah distribusi penyakit hipertensi menurut golongan umur di Puskesmas ?
2)    Bagaimanakah distribusi penyakit hipertensi menurut jenis kelamin di Puskesmas ?
3)    Bagaimanakah distribusi penyakit hipertensi menurut derajat hipertensi di Puskesmas ?
4)    Bagaimanakah distribusi derajat hipertensi berdasarkan golongan umur di Puskesmas ?
5)    Bagaimanakah distribusi derajat hipertensi berdasarkan jenis kelamin di Puskesmas ?

1.3.    Tujuan Penelitian
Tujuan Umum.
Untuk memperoleh informasi mengenai distribusi penyakit hipertensi di Puskesmas , Periode Januari – Desember .

Tujuan Khusus.
1)    Untuk mengetahui jumlah penderita hipertensi di Puskesmas .
2)    Untuk mengetahui distribusi penyakit hipertensi berdasarkan umur dan jenis kelamin.
3)    Untuk mengetahui distribusi penyakit hipertensi berdasarkan pembagian derajat hipertensinya.
4)    Untuk mengetahui distribusi derajat hipertensi berdasarkan golongan umur.
5)    Untuk mengetahui distribusi derajat hipertensi berdasarkan jenis kelamin.

1.4.     Manfaat Penelitian
1)    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pemerintah daerah mengenai distribusi penyakit hipertensi di Puskesmas .
2)    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi Dinas Kesehatan mengenai distribusi penyakit hipertensi di Puskesmas dalam pengendalian terhadap faktor-faktor risiko serta pencegahan terhadap komplikasi.
3)    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi peneliti lain, mengenai distribusi penyakit hipertensi di Puskesmas .
4)    Hasil penelitian ini bermanfaat dalam penyelesaian studi peneliti dan berguna untuk kemajuan dalam penelitian di bidang kedokteran.
5)    Sebagai pengalaman yang berharga bagi peneliti sendiri dalam rangka memperluas wawasan mengenai kesehatan dan pengembangan kemampuan peneliti terutama di bidang penelitian.
silahkan downlod KTI Skripsi dengan judul