Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Kebutuhan Gizi pada Masa Menopause di Desa (kode049)

ABSTRAK
Dalam keadaan yang cukup bervariasi dan individual bagi seorang wanita, folekul telur yang tersisa dalam indung telur (sekitar 8000) mulai lenyap. Peristiwa aneh dan tidak jelas ini terjadi antara 45 – 55 tahun. Dan ada peralihan perlahan-lahan dari aktivitas indung telur yang normal pada tahun-tahun reproduksi ke indung telur yang relatif tidak aktif pada tahun-tahun menopause. Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada masa menopause berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan sumber informasi. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui kuisioner, dengan sampel ibu usia 40 – 54 tahun di Desa sebanyak 42 responden. Dari hasil peneliti terhadap 42 responden, mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 22 responden( 52,38%), berdasarkan umur mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 14 responden (33,33%), berdasarkan pendidikan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 15 responden (37,72%), berdasarkan sumber informasi mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 13 responden (30,95%). Dari hasil peneliti diharapkan agar ibu menopause lebih mengembangkan pengetahuannya tentang kebutuhan gizi pada masa menopause dengan memperbanyak sumber informasi seputar kesehatan dan tetap menerapkan pola hidup sehat dengan pemenuhan gizi yang tepat untuk menghindari gangguan-gangguan yang muncul pada masa menopause demi meningkatkan tarif kesehatan ibu.
Kata Kunci : Kebutuhan Gizi pada Masa Menopause

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam keadaan yang cukup bervariasi dan individual bagi seorang wanita. Folikel telur yang tersisa dalam indung telur (sekitar 8000) mulai lenyap. Peristiwa aneh dan tidak jelas ini terjadi antara 45 – 55 tahun. Perempuan itu tiba-tiba, dan ada peralihan perlahan-lahan dari aktivitas indung telur yang normal pada tahun-tahun reproduksi, ke indung telur yang relatif tidak aktif pada tahun-tahun menopause.
(Jones. 2005)
Setiap tahunnya diperkirakan 25 tahun perempuan diseluruh dunia akan memasuki masa menopause. Perempuan yang berusia 50 tahun keatas diperkirakan akan meninggkat jumlahnya. Dari saat ini berjumlah 500 juta diseluruh dunia akan menjadi lebih dari satu miliar pada 2030.
(Ali,2010)
Sindroma menopause dialami oleh banyak wanita hampir seluruh dunia sekitar 70 – 80% wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang dan di Indonesia dari beberapa data tampak bahwa salah satu faktor dari perbedaan jumlah tersebut adalah karena pola makannya. Pola makan wanita Eropa dan Amerika dapat lebih meningkat kadar Estrogen di dalam tubuh di bandingkan dengan wanita Asia, sehingga ketika masa Menopause tiba jumlah estrogen drastis menurun menyebabkan tingginya sindroma menopause. (Kumala Ningsi, 2008)
Saat ini, UHH wanita Indonesia adalah 67 tahun. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan UHH orang Indonesia adalah 75 tahun pada tahun 2025. hal ini berarti wanita memiliki kesempatan untuk hidup rata- rata 25 tahun lagi sejak awal menopause. Berbagai upaya perlu dilakukan agar waktu yang cukup lama dijalani dengan semenyenangkan mungkin. (Albiner,2008)
Kesiapan menghadapi menopause menurut dini (2002) mengonsumsi makanan bergizi yaitu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Pemenuhan gizi yang memadai akan sangat membantu dalam menghambat berbagai dampak negatif menopause terhadap kinerja otak, mencegah kulit kering serta berbagai penyakit lainnya. (Francin,dkk,2005)
Bertambahnya usia menyebabkan beberapa organ tidak melakukan proses perbaikan (remodelling) diri lagi. Misalnya masa tulang tidak melakukan pembentukan kembali. Meski demikian, setiap orang tetap membutuhkan makanan bergizi, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. (Francin, dkk, 2005)
Makan-makanan yang sehat dan sesuai kebutuhan merupakan kebutuhan penduduk untuk hidup lebih berkualitas pada wanita menopause. Kebutuhan kalori dan zat gizi pada wanita menopause yang dianjurkan adalah sesuai kebutuhan yang memperhatikan faktor-faktor seperti berat badan, tinggi badan usia dan aktivitas.
(Sofianty,2010)
Kelebihan berat badan, kekurangan kalsium, anemia dan kekurangan zat gizi yang lain lebih umum terjadi pada perempuan selama menopause.
(Suryoprajoyo, 2009)
Dengan persiapan diri yang prima akan menopause (dengan mengonsumsi suplemen yang kaya akan fitoestrogen, olah raga secara teratur diet seimbang dengan gizi cukup serta menjaga pikiran tetap positif) maka anda dapat melewati masa menopause tanpa rasa takut dan tetap tampil cantik dan sehat.
(Sofianty, 2010).
Dan setelah dilakukan survey pendahuluan pada tanggal 8 Mei di Desa Kecamatan Kabupaten terdapat 42 orang ibu yang berusia 40 – 54 tahun.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi pada masa menopause

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan “Bagaimana Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Masa Menopause di Desa Kecamatan Kabupaten Tahun ”.

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Masa Menopause di Desa Kecamatan Kabupaten Tahun
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada masa menopause di Desa Kecamatan Kabupaten Tahun berdasarkan umur
2. Untuk mengetahui distrubusi pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada masa menopause di Desa Kecamatan Kabupaten Tahun berdasarkan pendidikan
3. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada masa menopause yang didapatkan di Desa Kecamatan Kabupaten Tahun berdasarkan sumber informasi

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
a. Bagi Desa
Sebagai bahan masukan dan sumber informasi bagi kepala Desa Kecamatan Kabupaten Tahun
b. Bagi Responden
Sebagai sumber masukan dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya kebutuhan pada masa menopaus.
c. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis khusunya tentang kebutuhan gizi pada masa menopause, serta penulis dapat mengaplikasikannya dalam ruang lingkup kerja di masyarakat.
d. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan bacaan diperpustakaan Akademi Kebidanan XXXX Kabupaten

silahkan downlod KTI Skripsi dengan judul