Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kecemasan dalam Menghadapi Persalinan di RSU (kode041)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kematian ibu adalah masalah yang kompleks, meliputi hal-hal yang nonteknis seperti status wanita dan pendidikan. Walaupun masalah tersebut perlu diperbaiki sejak awal, namun kurang realistis bila mengharapkan perubahan drastis dalam tempo singkat, karena itu diperlukan intervensi yang mempunyai dampak nyata dalam waktu relatif pendek (Sarwono, 2006).
Dalam rencana strategi nasional Making Pregnancy Safer (MPS), disebutkan bahwa visi rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman serta bayi yang akan dilahirkan hidup sehat, dengan misinya menurunkan kesakitan dan kematian maternal dan neonatal melalui pemantapan sistem kesehatan di dalam menghadapi persalinan yang aman.
Perawatan antenatal yang teratur dapat menurunkan secara mendasar mortalitas dan morbiditas Ibu dan anak, perawatan antenatal yang memadai juga dapat mengurangi risiko dalam persalinan. Risiko dalam persalinan yang sering dijumpai yaitu perpanjangan dari kelahiran bayi, partus lama, hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan yaitu : power, passage, passenger, psikis, penolong.
Faktor psikis dalam menghadapi persalinan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi lancar tidaknya proses kelahiran. Dukungan yang penuh dari anggota keluarga penting artinya bagi seorang Ibu bersalin terutama dukungan dari suami sehingga memberikan support moril terhadap Ibu (Kartini, 1986).
Namun demikian faktor psikis selama ini belum mendapatkan perhatian oleh penolong persalinan, hal ini sesuai dengan pendapat Kartono (1986) yang menyatakan bahwa para dokter dan bidan hampir-hampir tidak mempunyai waktu untuk memperhatikan kondisi psikis wanita tersebut, sebab mereka biasanya disibukkan oleh faktor-faktor somatis (jasmaniah). Pada umumnya para dokter dan bidan menganggap tugas mereka telah selesai apabila bayinya sudah lahir dengan selamat dan ibunya tidak menunjukkan tanda-tanda patologis (Kartono, 1986).
Menurut data WHO, sebanyak 99 persen kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran yang dirujuk oleh tenaga kesehatan (bidan), terjadi di negara-negara berkembang, sehingga ibu hamil sering merasa cemas terhadap kehamilannya.
Data resmi yang dimiliki Departemen Kesehatan menyebutkan, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia terus mengalami penurunan. Meski secara garis besar angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi walaupun di sisi lain sudah terjadi penurunan dari 307/100.000 kelahiran hidup pada Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia/SDKI 2002/2003 menjadi 262/100.000 kelahiran hidup. "Pada tahun 2007 laporan Balai Pengobatan Swasta (BPS) menyebutkan AKI menjadi 248/100.000 kelahiran, Dibanding dengan angka kematian ibu di negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura, maka Indonesia memang masih cukup jauh tertinggal, karena Singapura sudah 6/100.000 dan angka itu boleh dikatakan sebagai suatu keadaan yang sangat ideal. Pada tahun , diharapkan pemerintah mampu menurunkan AKI menjadi 226/100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian bayi baru lahir (AKBBL) 15/1000 kelahiran hidup (KH) pada tahun .Penyebab kematian ibu, sesuai penelitian beberapa pihak, paling banyak adalah akibat pendarahan, dan penyebab tidak langsung lainnya seperti terlambat mengenali tanda bahaya karena tidak mengetahui kehamilannya, terlambat mencapai fasilitas untuk persalinan, dan terlambat untuk mendapatkan pelayanan (Dinkes Kaltim, 2008).
Peran seorang ibu sangat besar dalam pertumbuhan, perkembangan bayi dan anak. Ibu hamil yang mengalami gangguan kesehatan bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya nanti. Bila dibandingkan dengan target nasional 90 % menunjukkan bahwasanya Sumatera Utara sampai saat ini belum mencapai target. Dari kondisi tersebut di atas didapatkan keadaan kesehatan masyarakat dengan indikator kematian ibu sebesar 307/100.000 KH (SKKT 2001) dan kematian bayi 35/1000 KH (SDKI 2002- 2003).
Masyarakat masih menganggap paradigma persalinan merupakan pertaruhan hidup dan mati, sehingga wanita yang akan melahirkan mengalami ketakutan-ketakutan, khususnya takut mati baik bagi dirinya sendiri ataupun bayi yang akan dilahirkannya (Kartini, 1986).
Melihat fenomena di atas, menunjukkan bahwa proses persalinan selain dipengaruhi oleh faktor passage, passanger, power dan penolong, faktor psikis juga sangat menentukan keberhasilan persalinan. Dimana kecemasan atau ketegangan, rasa tidak aman dan kekhawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam (intra psikis) dapat mengakibatkan persalinan menjadi lama/partus lama atau perpanjangan Kala II (Depkes RI Pusdiknakes).
Berdasarkan pre survey bulan Januari – Februari di RSU. terdapat 30 ibu hamil dalam trisemester III yang akan bersalin, 20 diantaranya ibu primigravida dan multigravida menyatakan cemas dalam menghadapi proses persalinan. Gangguan psikis dapat juga disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, terutama tentang proses mekanisme persalinan. Berdasarkan hal tersebut penulis ingin meneliti tentang “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan di RSU. Tahun ”.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kecemasan dalam menghadapi persalinan di RSU. tahun ?”.


C. Tujuan Penelitian

C.1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kecemasan dalam menghadapi persalinan di RSU. tahun .
C.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang kecemasan dalam menghadapi persalinan berdasarkan umur.
b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang kecemasan dalam menghadapi persalinan berdasarkan pendidikan.
c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang kecemasan dalam menghadapi persalinan berdasarkan pekerjaan.
d. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang kecemasan dalam menghadapi persalinan berdasarkan paritas.

D. Manfaat Penelitian
D.1. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan.
D.2. Bagi Ibu Hamil
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan ibu hamil khususnya tentang kecemasan dalam menghadapi persalinan
D.3. Bagi Tempat Penelitian
Sebagai bahan masukan bagi rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya tentang kecemasan dalam menghadapi persalinan.
silahkan downlod KTI Skripsi dengan judul